Mengatasi Pointing Antena yang melalui jalur sulit Menggunakan Google Earth

Pointing Antena Menggunakan Google Earth 

[ Courtesy : Abana ]

Pointing antena adalah hal yang relatif mudah dilakukan dengan teknik kirologi. Namun teknik kirologi hanya cukup diterapkan untuk jarak dekat di daerah yang berkontur datar. Untuk jarak yang lebih jauh dan daerah yang memiliki kontur tanah melandai atau berbukit, takkan selesai dengan teknik kirologi. Sedangkan pointing antena dengan akurasi maksimal berbasis data termasuk hal yang sulit dilakukan. Apalagi kendalanya jika bukan masalah ketiadaan perangkat GPS. Toh dengan GPS bukan berarti persoalan selesai. Ketika mengundang surveyor untuk menganalisa pembangunan point to point connection di wilayah Anyer, entah kenapa GPS miliknya tidak mampu menampilkan data yang diinginkan.



Ketika mentok dengan sang surveyor, saya pun beralih ke media yang lebih sederhana dan lebih mudah. Terinspirasi santri yang menulis tentang evaluasi arah kiblat di beberapa masjid besar menggunakan Google Earth. Saya pun mencoba menggunakan Google Earth sebagai pengganti GPS untuk menyelesaikan proyek koneksi poin to point sejauh tujuh kilometer. Jarak yang relatif dekat namun kondisi medan yang melintasi bukit dan hutan menjadi tantangan sendiri untuk saya.

Dua hal yang vital menurut saya dalam melakukan pointing antena adalah menentukan sudut horizontal dan sudut vertikal (tilt). Jikalau mereka yang berada di daerah datar dengan jarak tembak masih dalam kategori dekat dalam kota, dapat dengan mudah menentukan arah pointing antena karena sudut vertikal tidak terlalu dihiraukan. Namun tidak begitu halnya di daerah landai berbukit, dimana sudut vertikal turut menentukan.

Menggunakan Google Earth, anda hanya perlu meng-install aplikasi Google Earth ke dalam PC yang terhubung Internet. Setelah itu zoom pada posisi titik pertama. Selanjutnya dari titik pertama tarik garis menuju titik kedua. Dengan garis itu anda dapat menentukan pada derajat berapa antena diarahkan. Saya menggunakan cara yang sederhana, hasil saya menuntut ilmu di bangku Sekolah Dasar. Pertama anda harus mencetak peta lokasi lengkap dengan garisnya. Selanjutnya saya letakkan kompas atau busur derajat pada titik pertama dengan sudut 90 derajat menunjuk arah utara, karena Google Earth selalu menunjuk ke arah utara. Setelah itu catat derajat sudut titik kedua. Kemudian berdirilah di titik pertama menghadap ke utara. Dengan bantuan kompas anda bisa menentukan arah titik kedua menyesuaikan sudut derajat yang telah diukur sebelumnya.

Yang lebih sederhana juga ada. Caranya, anda print out peta lokasi tadi. Lalu letakkan gambar peta tadi lurus arah utara. Setelah itu letakkan kayu yang agak besar (agar terlihat ketika anda berada diatas tower) diatas garis merah tadi sebagai penanda sudut arah pointing.


Setelah sudut horizontal didapat. Lalu bagaimana dengan sudut vertikal. Ada kejadian dimana beberapa teknisi ISP ingin melakukan pointing dari tempat client menuju antena ISP-nya. Namun setelah antena terpasang dan diputar-putar, rekan dibawahnya masih belum mendapat koneksi dari radio ISP-nya. Baru kemudian diketahui bahwa jalur koneksi mereka terhalang sehingga harus pointing ke antena yang lain.

Menggunakan Google Earth anda bisa mengetahui apakah jalur pointing anda terhalang atau tidak. Tentu saja yang bisa dilihat lewat Google Earth adalah kontur tanah saja. Bangunan, pohon, apartemen dan yang lain tidak dapat ditampilkan oleh Google Earth. Tapi minimal kita bisa tahu kontur tanah yang akan dilalui oleh radio kita, sehingga dapat kita tentukan berapa tinggi tower agar kriteria Line of Sight bisa terpenuhi. Sedangkan bangunan atau pohon tinggal diprediksi saja sambil survey sepanjang jalur pointing.


Mengatasi Pointing Antena yang melalui jalur sulit Menggunakan Google Earth Mengatasi Pointing Antena yang melalui jalur sulit Menggunakan Google Earth Reviewed by Unknown on 16:50:00 Rating: 5
Show Comments: OR

No comments:

Powered by Blogger.